Kurikulum Merdeka Sebagai Tonggak Pendidikan Zaman Now
Kurikulum Merdeka Sebagai Tonggak Pendidikan Zaman Now
TERAS NIAS ( TN) Gunungsitoli - 27 April 2024. Penerapan Kurikulum Merdeka menjadi tonggak penting dalam menjawab tantangan pendidikan zaman now. Ini bukan sekadar sebuah langkah menuju perubahan, tetapi juga sebuah revolusi dalam memandang pendidikan sebagai sarana pembebasan. Kepala Dinas Pendidikan, yang diwakili oleh Kepala Bidang Pembinaan PAUD dan PNF, Veritas Gulo, S.A.P, menyampaikan hal ini dalam sambutannya pada perayaan Hari Kartini tahun 2024 Ikatan Guru TK Kota Gunungsitoli.
"Kurikulum Merdeka bukan hanya sebuah rencana pembelajaran, tetapi juga sebuah filosofi pendidikan yang menempatkan peserta didik sebagai subjek utama dalam proses belajar-mengajar," ujarnya.
Kurikulum Merdeka mencerminkan pentingnya memandang pendidikan sebagai sarana pembebasan. Tidak hanya menyampaikan pengetahuan, tetapi juga keterampilan dan sikap yang akan membentuk karakter generasi mendatang. Ini bukan lagi tentang memberikan informasi, tetapi juga tentang memberdayakan siswa untuk menjadi pribadi yang mandiri, kreatif, dan berkontribusi positif bagi masyarakat.
"Dengan Kurikulum Merdeka, kita mendorong kreativitas, inovasi, dan kemandirian siswa, sehingga mereka dapat menjadi individu yang berdaya dan mampu memberikan kontribusi nyata bagi masyarakat," tambahnya.
Perayaan Hari Kartini menjadi momentum untuk menggali semangat perjuangan Kartini dalam memajukan pendidikan. Kartini tidak hanya dikenal sebagai pejuang hak-hak perempuan, tetapi juga sebagai seorang pendidik yang memahami pentingnya pendidikan dalam membebaskan bangsa.
"Saat kita merayakan Hari Kartini, mari kita terus menggali semangat perjuangan beliau dalam memajukan pendidikan, dan mari kita bersama-sama mewujudkan visi pendidikan yang inklusif, progresif, dan merdeka," tutup Veritas Gulo, S.A.P.
Perubahan dalam pendidikan tidak akan terjadi secara instan. Ini membutuhkan komitmen, kerja keras, dan kerjasama dari semua pihak terkait, termasuk guru, orang tua, dan pemerintah. Semua harus bekerja sama untuk menciptakan lingkungan belajar yang mendukung perkembangan peserta didik secara holistik.
Sebagai bagian dari upaya ini, guru dituntut untuk menjadi fasilitator pembelajaran yang mampu menginspirasi, membimbing, dan memberdayakan siswa. Mereka harus mampu menghadirkan pengalaman belajar yang relevan, menantang, dan bermakna bagi siswa.
Selain itu, peran orang tua juga sangat penting dalam mendukung implementasi Kurikulum Merdeka. Mereka harus aktif terlibat dalam pendidikan anak-anak mereka, memberikan dukungan dan dorongan yang diperlukan untuk mencapai potensi terbaik mereka.
Pemerintah juga memiliki peran besar dalam menciptakan kebijakan yang mendukung implementasi Kurikulum Merdeka. Ini termasuk penyediaan fasilitas dan sumber daya yang memadai, pelatihan guru yang berkualitas, dan evaluasi yang berkelanjutan terhadap proses pembelajaran.
Dengan adanya Kurikulum Merdeka, diharapkan akan lahir generasi yang memiliki keterampilan, pengetahuan, dan sikap yang dibutuhkan untuk menghadapi tantangan masa depan. Mereka akan menjadi agen perubahan yang mampu membawa bangsa ini menuju kemajuan dan keberlanjutan yang berkelanjutan.
Sebagai upaya awal, penerapan Kurikulum Merdeka telah menjadi tonggak penting dalam menjawab tantangan pendidikan zaman now. Namun, ini hanya langkah awal dari perjalanan panjang menuju sistem pendidikan yang lebih inklusif, progresif, dan merdeka. Semua pihak harus terus bekerja keras dan berkomitmen untuk mewujudkan visi pendidikan yang lebih baik bagi generasi mendatang.(TN)
Posting Komentar