Warga Dikejutkan dengan Penemuan Mayat Terapung di Sungai Hou
Warga Dikejutkan dengan Penemuan Mayat Terapung di Sungai Hou
TERAS NIAS (TN) Nias 24 April 2024 -Kapolsek Bawolato, Kompol Benyamin Lase, dalam sebuah pernyataan kepada Kasi Humas Polres Nias, Iptu Osiduhugo Daeli, mengungkapkan detil yang memilukan tentang penemuan tersebut. "Setelah diidentifikasi, jasad tersebut adalah milik seorang pria bernama SN alias Ama Irfan, berusia 46 tahun, yang merupakan penduduk setia Desa Hilifaosi," ujarnya dengan suara berat, memberikan sedikit wawasan tentang tragedi yang menimpa penduduk setempat.
Kronologi kejadian, menurut keterangan istri korban, Marselina Lafau alias Ina Rinus, menggambarkan momen kegelapan yang menyelimuti keluarga mereka. "Pada Selasa malam, sekitar pukul 21.00 WIB, saya memberitahu keponakan suami saya, Masro Nainggolan alias Ama Rido, bahwa suami saya belum kembali dari pagi hingga malam," tuturnya dengan suara gemetar, mencoba merangkai kata-kata yang sulit untuk diucapkan.
Perasaan kekhawatiran menyelimuti keluarga korban, dan sebuah misi pencarian pun digelar oleh warga sekitar. Mereka menyisir setiap sudut desa, dan tepat di sekitar Sungai Hou, harapan mulai memudar. "Pencarian dilakukan di sekitar desa dan sepanjang tepian Sungai Hou di Dusun III, namun tidak ada tanda-tanda suami saya," tambah Marselina, mencoba menahan air matanya yang mulai menetes.
Namun, ketika semuanya tampak suram, cahaya harapan masih berdenyut. Beberapa warga tak putus asa, memperpanjang misi pencarian mereka. Dan pada pukul 09.30 WIB, detik yang tak terlupakan tiba. Mayat korban ditemukan, terapung di tengah-tengah sungai yang seharusnya menjadi jalur kehidupan, namun kini menjadi saksi bisu tragedi yang menyedihkan.
Personel Polsek Bawolato, dipimpin oleh Bripka Hutabarat, Brigadir Ikuti Gulo, Briptu Hasaro Lase, dan Briptu J. Hutauruk, segera bergerak cepat. Mereka menyusuri tepian sungai, mencoba menyelamatkan apa yang masih bisa diselamatkan. Namun, kenyataan pahit tidak bisa mereka hindari. Jasad korban telah menghembuskan nafas terakhirnya, dan tugas terberat pun menanti - memberitahu keluarga bahwa kehilangan itu nyata.
Namun, apa yang menjadi penyebab dari tragedi ini? Dugaan kuat menunjukkan bahwa korban terseret arus sungai yang deras ketika hendak menyeberangi Sungai Hou. Sebuah insiden yang tak terduga, memisahkan seorang suami, seorang ayah, dari keluarganya. "Rumah korban berada di kaki pegunungan, dan untuk menyeberang sungai Hou adalah bagian tak terpisahkan dari rutinitas harian mereka," tambah Kompol Benyamin, mencoba menggambarkan betapa sungainya menjadi saksi bisu dari tragedi ini.
Keluarga korban, bersama dengan seluruh masyarakat Desa Hilifaosi, terpukul oleh kehilangan ini. SN alias Ama Irfan bukan hanya seorang suami dan seorang ayah, tetapi juga seorang sahabat dan tetangga yang setia. Jejaknya akan terus terpatri di benak mereka, sebagai pengingat akan rapuhnya kehidupan dan kekuatan solidaritas dalam menghadapi duka.
Namun, di balik kabut kesedihan, sinar harapan masih bersinar redup. Masyarakat setempat berjanji untuk saling mendukung satu sama lain, dalam kesedihan dan dalam kebahagiaan. Kematian tragis SN alias Ama Irfan menjadi pelajaran berharga bagi mereka semua, mengingatkan betapa berharganya setiap momen yang mereka miliki bersama orang-orang terkasih.(TN)
Posting Komentar