Ibukota Kabupaten Nias Utara di Desa Hilidundra Terendam Banjir Saat Hujan Deras
Ibukota Kabupaten Nias Utara di Desa Hilidundra Terendam Banjir Saat Hujan Deras
TERAS NIAS (TN) Nias Utara, 31 Mei 2024. bukota Kabupaten Nias Utara di Desa Hilidundra, Kecamatan Lotu, sering kali digenangi banjir saat hujan deras. Kondisi ini terjadi akibat parit-parit yang dibangun oleh pemerintah daerah tertutup sampah, sehingga aliran air terhambat.
Kondisi parit yang tertutup tersebut diakibatkan oleh kebiasaan masyarakat yang membuang sampah sembarangan. Hal ini menyebabkan aliran air menjadi tersumbat dan tidak bisa mengalir dengan lancar. Akibatnya, banjir dan genangan air kerap terjadi di wilayah ibukota Lotu, mengganggu kehidupan sehari-hari warga setempat.
Salah satu warga Desa Hilidundra, Temzaro Gea, menyatakan kekhawatirannya terhadap kondisi tersebut. Menurutnya, hanya dalam satu hingga dua jam hujan deras, jalan umum dan rumah-rumah warga sudah digenangi air. "Kami sangat merasakan kondisi yang memprihatinkan ini. Setiap kali hujan deras mengguyur sekitar satu hingga dua jam, ibukota Lotu langsung terendam banjir. Jalan umum dan rumah-rumah warga tak luput dari genangan air," ungkap Temzaro.
Ia juga menambahkan, kondisi ini sangat mengganggu aktivitas sehari-hari dan mengancam kesehatan masyarakat. "Kami sangat meminta perhatian serius dari pemerintah daerah agar segera mengalokasikan anggaran untuk membersihkan parit-parit yang tersumbat di ibukota Lotu. Hal ini sangat penting untuk mengurangi genangan air yang sering terjadi," kata Temzaro, berharap ada solusi konkret dari pemerintah.
Menanggapi keluhan masyarakat tersebut, Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (PUTR) Kabupaten Nias Utara, Onahia Telaumbanua, memberikan penjelasan mengenai rencana pemerintah untuk mengatasi masalah ini. Menurutnya, pembersihan parit-parit di ibukota Lotu sudah masuk dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) tahun ini.
"Pembersihan parit-parit di ibukota Lotu memang sudah kami rencanakan dan anggarkan dalam APBD," ujar Onahia. Ia juga menjelaskan bahwa anggaran yang disediakan untuk kegiatan ini berkisar antara Rp100 juta hingga Rp200 juta, dan akan dikerjakan secara swakelola.
"Anggaran sekitar Rp100 juta hingga Rp200 juta telah dialokasikan untuk pembersihan parit-parit tersebut, dan pekerjaan ini akan dilakukan secara swakelola," tambahnya. Onahia menegaskan bahwa langkah pertama yang akan dilakukan adalah membersihkan parit-parit guna mengurangi genangan banjir yang kerap mengganggu aktivitas warga.
Proses pembersihan parit-parit ini diharapkan dapat mengurangi dampak banjir dan genangan air di wilayah ibukota Lotu. Onahia juga mengimbau masyarakat untuk lebih peduli terhadap kebersihan lingkungan, terutama dengan tidak membuang sampah sembarangan yang dapat menyumbat aliran air di parit.
"Kami berharap masyarakat juga dapat berperan aktif dalam menjaga kebersihan lingkungan. Jangan membuang sampah sembarangan yang bisa menyumbat aliran air di parit. Kebersamaan kita dalam menjaga lingkungan sangat penting untuk mencegah banjir," ucap Onahia.
Masyarakat Desa Hilidundra berharap dengan adanya tindakan dari pemerintah daerah, masalah banjir ini dapat segera teratasi. Mereka juga mengharapkan adanya pengawasan yang lebih ketat terhadap kebersihan parit dan lingkungan sekitar. "Kami berharap pemerintah dapat lebih tegas dalam menindak warga yang masih membuang sampah sembarangan dan lebih sering melakukan pembersihan parit," kata seorang warga.
Dengan upaya pembersihan yang akan segera dilakukan oleh pemerintah daerah dan dukungan dari masyarakat, diharapkan masalah banjir di ibukota Lotu dapat diatasi secara berkelanjutan. Ke depan, pemerintah daerah Kabupaten Nias Utara berkomitmen untuk terus meningkatkan infrastruktur dan pelayanan publik demi kesejahteraan warganya.
"Ini adalah langkah awal untuk mengatasi masalah banjir. Kami akan terus berupaya meningkatkan kualitas infrastruktur dan pelayanan publik agar warga Nias Utara dapat hidup lebih nyaman dan sejahtera," tutup Onahia Telaumbanua.
Masalah banjir yang sering melanda ibukota Kabupaten Nias Utara di Desa Hilidundra saat hujan deras merupakan masalah serius yang perlu segera diatasi. Dengan adanya tindakan nyata dari pemerintah daerah untuk membersihkan parit-parit yang tersumbat dan peran aktif masyarakat dalam menjaga kebersihan lingkungan, diharapkan masalah ini dapat segera teratasi, sehingga aktivitas warga tidak lagi terganggu oleh banjir.(TN)
Posting Komentar