Masyarakat Diimbau untuk Teliti Memeriksa Keterangan pada Kemasan Makanan dan Minuman
Masyarakat Diimbau untuk Teliti Memeriksa Keterangan pada Kemasan Makanan dan Minuman
TERAS NIAS (TN) Gunungsitoli, 25 Mei 2024. Evi Valentine Sihotang, dari Bidang Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan Kota Gunungsitoli, mengingatkan masyarakat untuk lebih teliti dalam memperhatikan setiap keterangan yang tertera pada kemasan makanan dan minuman. Pernyataan ini disampaikan terkait dengan temuan pihaknya mengenai banyaknya minuman berenergi dan berperisa yang beredar di kantin-kantin sekolah tanpa pengawasan yang memadai.
Evi mengamati bahwa masyarakat, terutama para murid sekolah, seringkali membeli minuman secara asal tanpa memeriksa kemasannya terlebih dahulu. Hal ini menjadi perhatian serius karena ada minuman tertentu yang sebenarnya tidak ditujukan untuk anak-anak. “Kami menemukan bahwa banyak murid membeli minuman di kantin sekolah tanpa memeriksa kemasannya. Padahal, ada minuman yang tidak diperuntukkan bagi anak-anak,” ujarnya pada Sabtu, 25 Mei 2024.
Evi menekankan bahwa sebagai konsumen, sangat penting untuk selalu memeriksa kondisi dan informasi yang tercantum pada kemasan sebelum membeli dan mengonsumsi makanan atau minuman. “Jika kemasan tidak dalam kondisi baik, jangan dikonsumsi. Begitu pula jika produk tersebut tidak memiliki izin edar atau sudah kedaluwarsa. Informasi yang tidak jelas pada kemasan juga harus menjadi tanda bahaya,” kata Evi. Ia menambahkan bahwa dampak mengonsumsi minuman yang tidak layak edar mungkin tidak langsung terasa, tetapi dapat menyebabkan penyakit kronis seperti gangguan ginjal dalam jangka panjang.
Evi juga menjelaskan bahwa minuman berperisa sering mengandung bahan pemanis buatan. Berdasarkan peraturan dari BPOM RI Bab 10 pasal 21, bahan pangan yang mengandung pemanis buatan dilarang untuk dikonsumsi oleh bayi, anak-anak di bawah usia tiga tahun, ibu hamil, atau ibu menyusui. “Pada kemasan minuman berperisa, sering ditemukan pemanis buatan. Aturan BPOM RI jelas melarang pemanis buatan untuk dikonsumsi oleh bayi, anak-anak di bawah usia tiga tahun, ibu hamil, atau ibu menyusui,” jelasnya.
Untuk itu, Evi mengimbau masyarakat agar menjadi konsumen yang lebih cerdas dan selalu mengedukasi anak-anak mereka untuk mengonsumsi makanan dan minuman sesuai dengan peruntukannya. Ia berharap orang tua dapat menanamkan kebiasaan baik kepada anak-anak mereka dengan memastikan bahwa setiap makanan dan minuman yang dikonsumsi aman dan sehat. “Saya mengajak seluruh masyarakat untuk lebih bijak dalam memilih produk yang dikonsumsi, dan mengedukasi anak-anak agar tidak sembarangan dalam memilih makanan dan minuman,” tambahnya.
Evi menjelaskan lebih lanjut bahwa mengonsumsi produk yang tidak layak edar atau kedaluwarsa bisa berakibat fatal dalam jangka panjang. Ia menyoroti bahwa penyakit yang muncul akibat mengonsumsi produk semacam itu seringkali merupakan penyakit kronis yang memerlukan penanganan serius. “Meskipun tidak menyebabkan sakit secara langsung, konsumsi produk tidak layak edar bisa menimbulkan penyakit kronis seperti ginjal,” ujarnya. Oleh karena itu, ia menekankan pentingnya kesadaran akan kualitas produk yang dikonsumsi sehari-hari.
Sebagai bagian dari upaya meningkatkan kesadaran masyarakat, Evi menyarankan agar dilakukan edukasi secara berkelanjutan di sekolah-sekolah dan komunitas. Edukasi ini bisa dilakukan melalui seminar, penyuluhan, dan kegiatan lainnya yang melibatkan langsung siswa dan masyarakat. “Pendidikan tentang pentingnya memilih produk yang aman harus terus dilakukan, baik di sekolah maupun di masyarakat umum,” kata Evi.
Selain itu, Evi juga mendorong pihak terkait untuk meningkatkan pengawasan terhadap produk-produk yang beredar di pasar, terutama di kantin sekolah. Pengawasan ketat diperlukan untuk memastikan bahwa semua produk yang dijual memenuhi standar kesehatan dan keamanan. “Kami berharap pengawasan terhadap produk di kantin sekolah bisa lebih diperketat, untuk memastikan anak-anak kita hanya mengonsumsi produk yang aman,” tegasnya.
Evi juga menekankan pentingnya kerja sama antara dinas kesehatan, pihak sekolah, dan orang tua dalam menjaga kesehatan anak-anak. Pihak sekolah diharapkan dapat lebih selektif dalam memilih produk yang dijual di kantin, sementara orang tua diharapkan lebih waspada dan memberikan pengarahan kepada anak-anak mereka mengenai pentingnya memeriksa kemasan makanan dan minuman sebelum membeli. “Kerja sama antara dinas kesehatan, sekolah, dan orang tua sangat penting untuk memastikan anak-anak kita mengonsumsi makanan dan minuman yang aman dan sehat,” tambahnya.
Kesehatan masyarakat, khususnya anak-anak, sangat dipengaruhi oleh apa yang mereka konsumsi sehari-hari. Oleh karena itu, penting bagi masyarakat untuk lebih cermat dalam memeriksa setiap keterangan pada kemasan makanan dan minuman yang mereka beli. Dengan menjadi konsumen yang cerdas dan selektif, kita dapat mencegah berbagai penyakit kronis dan memastikan kesehatan yang lebih baik bagi diri kita dan keluarga. Upaya bersama antara dinas kesehatan, pihak sekolah, dan orang tua sangat diperlukan untuk menciptakan lingkungan yang sehat dan aman bagi anak-anak.(TN)
Posting Komentar