Pemkab Nias Selatan Gelar Diseminasi Audit Kasus Stunting I untuk Percepat Penurunan Stunting

Table of Contents

Pemkab Nias Selatan Gelar Diseminasi Audit Kasus Stunting I untuk Percepat Penurunan Stunting


TERAS NIAS (TN) Nias Selatan.17 Mei 2024. Pemerintah Kabupaten Nias Selatan melalui Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Kabupaten menyelenggarakan Diseminasi Audit Kasus Stunting I (AKS I) pada Kamis, 16 Mei 2024. Kegiatan ini dihadiri oleh seluruh dinas yang tergabung dalam TPPS Kabupaten dan para pemangku kepentingan terkait di Kantor Bappeda Nias Selatan.

Pemkab Nias Selatan Gelar Diseminasi Audit Kasus Stunting I untuk Percepat Penurunan Stunting



Kepala Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan, dan Perlindungan Anak (P2KBP3A), Swasti Elisabet Duha, S.Kep., Ns., M.K.M, dalam sambutannya, mengungkapkan bahwa TPPS telah melakukan audit di Kecamatan Somambawa. Sasaran audit ini mencakup satu anak di bawah dua tahun (Baduta), dua ibu hamil (Bumil), dan dua ibu menyusui (Bufas). Swasti Elisabet juga menyampaikan bahwa prevalensi stunting di tingkat kabupaten tahun ini mengalami peningkatan. Hal ini disebabkan oleh bertambahnya lokasi kasus stunting pada tahun 2024.

Pemkab Nias Selatan Gelar Diseminasi Audit Kasus Stunting I untuk Percepat Penurunan Stunting



Mewakili Ketua TPPS Kabupaten Nias Selatan, Asisten Bidang Pemerintahan dan Kesra, Fataloza Giawa, SH., MH, secara resmi membuka kegiatan tersebut. Dalam sambutannya, Fataloza Giawa menekankan bahwa Audit Kasus Stunting merupakan salah satu prioritas penting untuk memahami secara mendalam faktor-faktor penyebab stunting secara berkesinambungan. Ia berharap agar Tim Pakar dapat memberikan rekomendasi yang konstruktif terhadap pelaksanaan AKS I sehingga bisa segera ditindaklanjuti.

Dalam kegiatan ini, melalui aplikasi zoom meeting, hadir pula tim pakar yang terdiri dari DR. dr. Ichwanul Adenin, S.POG (K)FER dari POGI, Dr. Anjeli Mery, S.Pa dari IDAI, Rahmadani Hidayatin, S.Psi, M.Kes dari HIMPSI, dan Nilla Reswari Hariana, S.Gz, M.Si dari AIPGI. Mereka memberikan pemaparan yang diikuti oleh Forkopimda, Direktur RSUD Nias Selatan, para camat, kepala puskesmas, satgas stunting, perwakilan dari Depag, kepala desa, dokter puskesmas, dan PLKB Kecamatan Somambawa.

Pada akhir kegiatan, dilakukan penyerahan perangkat Bina Keluarga Balita (BKB Kit) secara simbolis untuk kebutuhan Kampung KB di Kecamatan Somambawa oleh TPPS Kabupaten. Perangkat ini diharapkan dapat mendukung program pencegahan stunting dan meningkatkan kesejahteraan keluarga di wilayah tersebut.

Dalam paparannya, Swasti Elisabet Duha menekankan pentingnya kolaborasi antara berbagai pihak untuk menekan angka stunting. Ia menyoroti bahwa peningkatan angka prevalensi stunting bukan hanya tanggung jawab pemerintah, tetapi juga seluruh masyarakat. "Ini adalah upaya bersama. Kami berharap seluruh komponen masyarakat ikut serta dalam program-program pencegahan stunting," ujarnya.

Fataloza Giawa dalam penutupan acara menggarisbawahi bahwa hasil dari audit ini akan menjadi dasar untuk kebijakan-kebijakan selanjutnya. "Kami berharap dengan adanya rekomendasi dari tim pakar, kita bisa mengambil langkah-langkah strategis yang lebih efektif untuk menurunkan angka stunting di Kabupaten Nias Selatan," jelasnya.

Selain itu, Rudy, salah satu camat yang hadir, menyatakan komitmennya untuk mendukung program-program yang digagas oleh TPPS. "Kami di tingkat kecamatan akan berusaha semaksimal mungkin untuk menerapkan rekomendasi yang diberikan, serta mengajak masyarakat untuk lebih peduli terhadap isu stunting," kata Rudy.

Kegiatan ini juga menjadi ajang untuk memperkuat sinergi antara pemerintah daerah, lembaga kesehatan, dan masyarakat. Salah satu perwakilan dokter dari puskesmas Kecamatan Somambawa, dr. Tina, mengungkapkan bahwa kegiatan seperti ini sangat membantu dalam meningkatkan pemahaman mereka tentang penanganan stunting. "Kami mendapat banyak wawasan baru dari para pakar yang bisa kami terapkan di lapangan," ujarnya.

Selain itu, Rahmadani Hidayatin, salah satu pakar dari HIMPSI, dalam pemaparannya menekankan pentingnya pendekatan psikososial dalam penanganan stunting. "Stunting bukan hanya masalah gizi, tetapi juga terkait dengan kondisi psikologis dan lingkungan sosial anak. Oleh karena itu, pendekatan yang holistik sangat diperlukan," jelasnya.

Seluruh peserta diseminasi menyambut baik pelaksanaan kegiatan ini dan berharap akan ada tindak lanjut yang konkret dari hasil audit. Mereka juga berharap agar kegiatan serupa dapat dilaksanakan secara rutin untuk memastikan penanganan stunting di Kabupaten Nias Selatan terus berjalan dengan baik.

Acara ini diakhiri dengan penandatanganan komitmen bersama untuk menurunkan angka stunting di Kabupaten Nias Selatan. Semua pihak yang terlibat menegaskan kembali komitmen mereka untuk bekerja sama dalam upaya menanggulangi masalah stunting, dengan harapan bahwa anak-anak di Kabupaten Nias Selatan dapat tumbuh sehat dan cerdas.(TN)

Posting Komentar

Pasang Iklan, Gambar dan Baliho Anda Disini....

Kami Siap Membantu Anda
Pasang Iklan, Gambar dan Baliho  Anda Disini....

Hp/Wa : 0895370525838

Pasang Iklan, Gambar dan Baliho Anda Disini....

Kami Siap Membantu Anda
Pasang Iklan, Gambar dan Baliho  Anda Disini....

Hp/Wa : 0895370525838