31 Desa di Kota Gunungsitoli Belum Mendirikan PAUD
31 Desa di Kota Gunungsitoli Belum Mendirikan PAUD
TERAS NIAS (TN) Gunungsitoli, 12 Juni 2024. Sebanyak 31 desa di Kota Gunungsitoli hingga saat ini belum memiliki Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD). Hal ini diungkapkan oleh Wali Kota Gunungsitoli dalam acara sosialisasi pendirian PAUD dan Pendidikan Non-Formal (PNF) yang berlangsung di Kota Gunungsitoli.
PAUD dan PNF merupakan dua pilar utama dalam sistem pendidikan yang memainkan peran vital dalam pembentukan karakter, keterampilan, dan pengetahuan anak-anak dan warga sekolah. Layanan pendidikan yang berkualitas pada tahap awal sangat penting untuk memastikan anak-anak dan masyarakat mendapatkan fondasi yang kuat untuk masa depan mereka.
Menurut Wali Kota Gunungsitoli, sampai dengan bulan Mei 2024, sebanyak 31 desa di enam kecamatan di Kota Gunungsitoli belum mendirikan PAUD. "Penyebab utama kendala ini adalah keterbatasan lahan dan tenaga pendidik. Melalui sosialisasi pendirian PAUD dan PNF ini, saya berharap semua pihak yang terkait dapat memahami pentingnya pendirian satuan PAUD dan langkah-langkah yang perlu diambil untuk mewujudkannya," ujar Wali Kota dalam arahannya.
Wali Kota juga mengingatkan kepada para camat untuk terus memantau dan memberikan dukungan terhadap PAUD dan PNF yang sudah ada namun belum berkembang maksimal. "Terlebih bagi PAUD dan PNF yang masih kesulitan beradaptasi dengan perkembangan teknologi dan penerapan kurikulum yang sesuai," tambah Sowa'a.
Wali Kota Gunungsitoli menghimbau para kepala desa dan lurah untuk serius mengikuti sosialisasi ini hingga selesai. "Segala kendala atau keluhan terkait pendirian PAUD sebaiknya didiskusikan bersama agar tidak menjadi hambatan dalam proses pendirian dan pelaksanaannya di setiap desa dan kelurahan," tegasnya.
Wali Kota juga berharap para narasumber dapat menyampaikan materi dan kebijakan mengenai pentingnya pendirian PAUD dan PNF, termasuk implikasi dan keberlanjutannya. "Aspek-aspek yang perlu diperhatikan antara lain fasilitas, kurikulum, tenaga pengajar, serta rasio jumlah anak dengan layanan PAUD yang seharusnya tersedia di setiap desa dan kelurahan," tutupnya.
Dengan adanya sosialisasi ini, diharapkan semua pihak dapat berkolaborasi untuk mengatasi kendala-kendala yang ada dan memastikan setiap desa di Kota Gunungsitoli memiliki PAUD yang berkualitas. Tujuannya adalah agar seluruh anak di Kota Gunungsitoli mendapatkan pendidikan awal yang layak, yang akan menjadi dasar bagi mereka untuk berkembang dan meraih masa depan yang lebih baik.(TN)
Posting Komentar