ragedi Keracunan Massal: Masyarakat Gereja BNKP Dima Resort 27 di Kabupaten Nias Terkena Dampak Setelah Konsumsi Nasi Kotak di Perayaan Paskah
Daftar Isi
Tragedi Keracunan Massal: Masyarakat Gereja BNKP Dima Resort 27 di Kabupaten Nias Terkena Dampak Setelah Konsumsi Nasi Kotak di Perayaan Paskah
Teras Nias (TN) Nias . Minggu yang diharapkan menjadi perayaan suci Paskah bagi jemaat Gereja BNKP Dima Resort 27, Kecamatan Hiliduho, Kabupaten Nias, berubah menjadi mimpi buruk ketika sekitar 38 orang mengalami keracunan usai menyantap nasi kotak yang dipesan untuk kebaktian Subuh pada hari itu. Kebaktian yang seharusnya diisi dengan sukacita dan kebersamaan berbalik menjadi malapetaka bagi mereka yang hadir.
![]() |
Wakapolres Nias, Kapolsek Hiliduho Bersama Camat Hiliduho saat membesuk korban keracunan massal |
Menurut laporan yang diterima dari panitia, pesanan 100 kotak nasi catering berasal dari salah satu penyedia makanan terpercaya di Desa Dahana Tabaloho, Gunungsitoli. Namun, apa yang seharusnya menjadi santapan yang menyenangkan berubah menjadi momok mengerikan ketika sebagian jemaat mulai merasakan gejala mual, pusing, dan gangguan pencernaan setelah mengonsumsi makanan tersebut.
AKP Sonifati Zalukhu, Kapolsek Hiliduho, menyampaikan informasi ini kepada media melalui Kasi Humas Polres Nias, Iptu Osiduhugo Daeli, pada hari Senin pagi, 1 April 2024. "Beberapa warga jemaat merasakan mual, pusing dan mencret setelah menyantap makanan tersebut," ungkapnya.
Osiduhugo Daeli menambahkan bahwa 34 orang dari jemaat yang terkena dampak segera dirawat di Puskesmas Hiliduho, sementara 4 orang lainnya dirawat di RS. Thomsen Nias. Namun, ada kabar baik bahwa sebagian besar dari mereka yang dirawat di Puskesmas telah pulih. "Dari 34 orang yang dirawat di Puskesmas Hiliduho, 26 di antaranya sudah pulang dan dinyatakan sembuh," jelasnya. Namun, masih ada 8 orang yang masih dalam tahap pemulihan, dan dari 4 orang yang dirawat di RS. Thomsen Nias, 3 di antaranya telah pulang dengan kondisi sehat, sementara satu orang masih dalam tahap pemulihan.
Wakapolres Nias, SK Harefa, bersama Kapolsek Hiliduho, AKP Sonifati Zalukhu, telah mengunjungi RS. Thomsen Nias untuk melihat langsung kondisi para korban. Sementara itu, AKBP Revi Nurvelani, Kapolres Nias, telah memerintahkan penyelidikan menyeluruh oleh Polsek Hiliduho, Sat Reskrim, dan Sat Intelkam Polres Nias terkait kejadian tragis ini.
"Tim penyelidik telah meminta keterangan dari panitia dan korban, bahkan telah mendatangi penyedia catering tersebut," kata Revi. Tidak hanya itu, sampel makanan dan air minum mineral juga telah diambil oleh tim untuk pemeriksaan lebih lanjut di laboratorium. "Saya berharap hasil pemeriksaan laboratorium akan memberikan petunjuk yang jelas tentang penyebab kejadian ini," tambahnya.
Sample-sample tersebut telah diserahkan ke Dinas Kesehatan Kabupaten Nias dan selanjutnya akan dikirim ke Dinas Kesehatan Provinsi Sumut untuk pemeriksaan laboratorium lebih lanjut. Masyarakat setempat berharap bahwa hasil pemeriksaan tersebut akan memberikan jawaban yang diperlukan dan tindakan pencegahan yang tepat untuk menghindari terulangnya tragedi serupa di masa depan.
Keracunan massal ini telah memunculkan kekhawatiran di kalangan masyarakat, terutama terkait keamanan dan kualitas makanan yang dikonsumsi. Berbagai pertanyaan pun muncul, termasuk tentang prosedur pemeriksaan dan pengawasan makanan, serta perlunya peningkatan regulasi terkait dengan penyediaan makanan dalam acara-acara keagamaan.
Selain dampak langsung terhadap kesehatan para korban, kejadian ini juga memberikan dampak psikologis yang serius bagi jemaat dan komunitas gereja secara keseluruhan. Kebayangannya yang mengerikan tentang apa yang bisa terjadi ketika merayakan perayaan keagamaan yang seharusnya membawa sukacita dan kedamaian berubah menjadi ketakutan akan keselamatan dan kesehatan.
Namun, di balik tragedi yang mengguncang ini, muncul juga kekuatan solidaritas dan dukungan dari berbagai pihak, baik dari aparat kepolisian, pemerintah daerah, maupun masyarakat umum. Dukungan moral dan bantuan praktis, seperti pemeriksaan medis dan bantuan logistik, telah mengalir untuk membantu para korban dan keluarga mereka dalam menghadapi masa sulit ini.
Pihak berwenang berkomitmen untuk mengungkapkan kebenaran di balik insiden ini dan memastikan bahwa tindakan yang tepat diambil untuk mencegah terulangnya kejadian serupa di masa depan. Selain itu, kesadaran akan pentingnya standar keamanan pangan dan pengawasan yang ketat dalam penyediaan makanan menjadi lebih meningkat, baik di kalangan penyedia layanan katering maupun konsumen.
Saat ini, doa dan harapan semua orang terpanjat untuk kesembuhan dan pemulihan cepat bagi para korban, serta untuk kekuatan dan keberanian bagi keluarga mereka yang terkena dampak. Semoga kejadian tragis ini dapat menjadi titik tolak bagi perubahan positif dalam hal keselamatan makanan dan keamanan komunitas dalam perayaan keagamaan di masa depan. (TN)
Posting Komentar