Satu Unit Rumah Hangus Terbakar, Warga Dusun VI Sisarahili Bawolato Berduka

Table of Contents

Satu Unit Rumah  Hangus Terbakar, Warga Dusun VI Sisarahili Bawolato Berduka

TERAS NIAS (TN) NIAS. 16 April 2024 satu unit rumah yang terbuat dari papan kayu dan beratap daun rumbia di Dusun VI, Desa Sisarahili, Kecamatan Bawolato, Kabupaten Nias, telah dilalap habis oleh si jago merah pada pagi Selasa, 16 April 2024, sekitar pukul 09.00 WIB. Kobaran api yang menghanguskan rumah milik Fasondrata Lafau Alias Ama Faldin Lafau tersebut telah menghebohkan warga sekitar.

Menurut keterangan Kapolsek Bawolato, Kompol Benyamin Lase, yang disampaikan melalui Kasi Humas Polres Nias, Iptu Osiduhugo Daeli, petugas kepolisian bersama dengan warga turut serta dalam upaya memadamkan api yang melanda rumah tersebut. "Sumber api masih dalam penyelidikan Polsek Bawolato, namun dugaan kuat menyebutkan bahwa kebakaran berasal dari arus pendek listrik," ungkap Osiduhugo Daeli.

Meskipun kejadian ini menyebabkan kerugian materi yang cukup besar, diperkirakan mencapai Rp. 50 juta, namun berita baiknya adalah tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tragis ini. Saat ini, api telah berhasil dipadamkan, dan keluarga korban telah sementara mengungsi di rumah kerabat.

Kebakaran rumah merupakan salah satu tragedi yang selalu menyisakan kesedihan dan kerugian bagi para korban. Namun, di balik duka yang mendalam, seringkali muncul pula kekuatan dan semangat untuk bangkit kembali dari cobaan. Rumah tradisional yang terbuat dari bahan-bahan alami seperti papan kayu dan daun rumbia menjadi bagian tak terpisahkan dari warisan budaya dan kearifan lokal masyarakat Nias. Keindahan arsitektur rumah tradisional ini menyatu dengan alam, namun sayangnya, kerentanan terhadap bahaya kebakaran juga lebih tinggi.

Kisah kebakaran rumah Fasondrata Lafau merupakan pengingat bagi kita semua akan pentingnya keselamatan dan kehati-hatian dalam menggunakan listrik di rumah. Arus pendek listrik dapat dengan cepat menjadi pemicu kebakaran yang merusak. Oleh karena itu, penting bagi setiap individu untuk memastikan instalasi listrik di rumahnya terpasang dengan baik dan tidak mengabaikan perawatan berkala.

Selain itu, kejadian ini juga memperlihatkan betapa pentingnya gotong royong dan solidaritas di antara anggota masyarakat dalam menghadapi bencana. Partisipasi aktif warga sekitar dalam upaya pemadaman api merupakan contoh nyata bahwa kekuatan bersama dapat memberikan perlindungan dan bantuan yang besar dalam situasi darurat.

Kerugian materi yang dialami oleh keluarga Lafau tidak bisa dianggap remeh. Meskipun tidak ada korban jiwa, namun kehilangan tempat tinggal dan harta benda yang diperoleh dengan susah payah tentu memberikan beban tersendiri bagi mereka. Oleh karena itu, dukungan moral dan bantuan material dari pemerintah dan masyarakat sekitar sangat diharapkan untuk membantu proses pemulihan keluarga ini.

Kejadian tragis ini juga menjadi pengingat bagi kita semua untuk lebih memperhatikan perlindungan dan pemulihan lingkungan. Pemanfaatan bahan-bahan alami seperti papan kayu dan daun rumbia dalam konstruksi rumah tradisional adalah bagian dari upaya menjaga keseimbangan ekologi dan keberlanjutan lingkungan. Namun, kita juga perlu mempertimbangkan risiko yang mungkin timbul, termasuk risiko kebakaran, dan mengambil langkah-langkah preventif yang diperlukan.

Sebagai masyarakat, kita berbagi tanggung jawab untuk menjaga keamanan dan kesejahteraan bersama. Kejadian kebakaran rumah di Dusun VI Sisarahili, Bawolato, harus menjadi pelajaran bagi kita semua untuk lebih waspada dan proaktif dalam mengatasi potensi bahaya di sekitar lingkungan tempat tinggal kita. Kita berdoa agar keluarga Lafau dan semua korban kebakaran lainnya dapat pulih dan bangkit kembali dengan semangat yang lebih kuat dari sebelumnya.(TN)