Pemkab Nias Selatan Selenggarakan Diseminasai Audit Kasus Stunting Pertama Tahun 2024

Table of Contents

Pemkab Nias Selatan Selenggarakan Diseminasai Audit Kasus Stunting Pertama Tahun 2024

TERAS NIAS (TN) Nias Selatan, 19 Mei 2024 – Dalam upaya meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat, Pemerintah Kabupaten Nias Selatan melalui Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Kabupaten mengadakan kegiatan Diseminasai Audit Kasus Stunting I (AKS I). Acara ini bertempat di Kantor Bappeda dan dihadiri oleh berbagai pihak terkait pada Kamis (16/5/2024).

Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (P2KBP3A), Swasti Elisabet Duha, S.Kep., Ns., M.K.M., dalam sambutannya menjelaskan bahwa TPPS telah melakukan audit di Kecamatan Somambawa dengan sasaran 1 anak balita, 2 ibu hamil, dan 2 ibu menyusui. Audit ini bertujuan untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang menyebabkan stunting di wilayah tersebut.

Swasti Elisabet juga menyampaikan bahwa prevalensi angka stunting di tingkat kabupaten tahun ini mengalami peningkatan. Hal ini disebabkan oleh penambahan lokus kasus stunting pada tahun 2024, yang memperluas cakupan wilayah yang diaudit.

Asisten Bidang Pemerintahan dan Kesra, Fataloza Giawa, SH., MH., mewakili Ketua TPPS Kabupaten Nias Selatan, menekankan pentingnya audit kasus stunting sebagai prioritas utama untuk memahami secara berkelanjutan penyebab stunting. "Audit ini sangat penting untuk mengetahui secara mendalam penyebab stunting dan bagaimana kita bisa menanganinya. Kita berharap tim pakar bisa memberikan rekomendasi yang konkret agar dapat segera ditindaklanjuti," ujar Fataloza.

Melalui aplikasi Zoom Meeting, acara ini diikuti oleh tim pakar yang terdiri dari beberapa ahli, yaitu dr. Ichwanul Adenin, S.POG (K)FER dari POGI, Dr. Anjeli Mery, S.Pa dari IDAI, Rahmadani Hidayatin, S.Psi, M.Kes dari HIMPSI, dan Nilla Reswari Hariana, S.Gz, M.Si dari AIPGI. Mereka memberikan pemaparan dan analisis yang diharapkan bisa menjadi panduan dalam upaya penurunan angka stunting di Nias Selatan.

Acara ini juga dihadiri oleh berbagai pemangku kepentingan seperti Forkopimda, Direktur RSUD Nias Selatan, para camat, kepala puskesmas, Satgas Stunting, perwakilan Depag, perwakilan kepala desa, dokter puskesmas, dan Penyuluh Lapangan Keluarga Berencana (PLKB) dari Kecamatan Somambawa.

Kegiatan diakhiri dengan penyerahan perangkat Bina Keluarga Balita (BKB Kit) secara simbolis untuk kebutuhan Kampung KB di Kecamatan Somambawa oleh TPPS Kabupaten. Penyerahan ini merupakan bentuk dukungan konkrit terhadap program penanganan stunting di wilayah tersebut.

Audit Kasus Stunting ini bertujuan untuk mengetahui faktor penyebab stunting secara mendalam dan berkelanjutan. Dengan adanya audit ini, diharapkan dapat diperoleh data yang akurat dan dapat digunakan sebagai dasar dalam menyusun program penanganan stunting yang lebih efektif.

Fataloza Giawa berharap agar rekomendasi dari tim pakar dapat segera diimplementasikan untuk menekan angka stunting di Kabupaten Nias Selatan. "Kita semua berharap rekomendasi yang diberikan oleh tim pakar dapat segera diterapkan untuk menurunkan angka stunting di wilayah kita," tutupnya.

Keberhasilan program penurunan stunting tidak hanya tergantung pada upaya pemerintah, tetapi juga memerlukan dukungan dan kerjasama dari semua pihak, termasuk masyarakat. Oleh karena itu, Pemkab Nias Selatan terus mendorong sinergi antara berbagai stakeholder untuk bersama-sama mengatasi masalah stunting.

Kegiatan Diseminasai Audit Kasus Stunting I (AKS I) yang diselenggarakan oleh Pemerintah Kabupaten Nias Selatan melalui TPPS Kabupaten merupakan langkah penting dalam upaya penurunan angka stunting. Dengan dukungan dan kerjasama dari berbagai pihak, diharapkan program ini dapat berjalan dengan baik dan memberikan hasil yang signifikan dalam meningkatkan kualitas kesehatan anak dan ibu di Kabupaten Nias Selatan.(TN)