Pengembangan Pelabuhan Gunungsitoli Perlu Dilakukan dengan Pendekatan Humanis
Pengembangan Pelabuhan Gunungsitoli Perlu Dilakukan dengan Pendekatan Humanis
TERAS NIAS (TN) Gunungsitoli, 24 Mei 2024. Kepala Kantor Syahbandar dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Gunungsitoli, Dr. Capt. Tommy Aronda, M.Si., M.Mar, menyatakan bahwa pengembangan Pelabuhan Gunungsitoli telah dimulai, dengan fokus pada penataan terminal penumpang, dermaga, dan berbagai fasilitas penunjang lainnya. Tommy menekankan pentingnya pendekatan yang humanis dalam setiap tahap pengembangan pelabuhan ini.
“Pengembangan Pelabuhan Gunungsitoli harus melibatkan kerjasama erat dengan pemerintah daerah, tokoh masyarakat, Pelindo, Balai Pengelola Transportasi Darat (BPTD), dan sejumlah pihak terkait lainnya untuk mencapai hasil yang diinginkan,” ujar Tommy pada Jumat (24/5/2024).
Menurut Tommy, pengembangan pelabuhan ini mencakup berbagai aspek mulai dari infrastruktur fisik hingga peningkatan layanan. Penataan terminal penumpang bertujuan untuk memberikan kenyamanan lebih bagi pengguna jasa pelabuhan, dengan fasilitas yang lebih modern dan ramah pengguna. Dermaga juga akan diperbarui untuk meningkatkan kapasitas dan efisiensi bongkar muat barang.
Tommy menegaskan pentingnya kolaborasi dalam proyek ini. "Kita harus bekerjasama dengan berbagai pihak, termasuk pemerintah daerah, tokoh masyarakat, Pelindo, BPTD, dan pihak terkait lainnya agar pengembangan ini bisa terwujud sesuai dengan harapan kita semua," katanya.
Di akhir keterangannya, Tommy menjelaskan bahwa Pelabuhan Angin Gunungsitoli akan difungsikan sesuai dengan peruntukannya. "Pelabuhan ini memiliki peran strategis dalam mendukung kegiatan ekonomi dan mobilitas masyarakat di wilayah Gunungsitoli dan sekitarnya. Oleh karena itu, kita akan memastikan bahwa semua fasilitas beroperasi secara optimal dan memberikan manfaat maksimal bagi masyarakat," tambah Tommy.
Untuk mengawal proses pengembangan dan memastikan setiap langkah berjalan sesuai rencana, KSOP Gunungsitoli akan mengadakan rapat koordinasi setiap bulan. Rapat ini akan melibatkan berbagai pemangku kepentingan, termasuk dari LPP RRI Gunungsitoli, guna mengevaluasi dan mengkaji setiap perkembangan di lapangan.
Tommy menyebutkan bahwa rapat koordinasi ini penting untuk menjaga transparansi dan akuntabilitas dalam setiap tahap pengembangan. "Dengan melibatkan berbagai pihak dalam rapat koordinasi bulanan, kita dapat memastikan bahwa setiap keputusan yang diambil sesuai dengan kebutuhan dan aspirasi masyarakat," ujarnya.
Salah satu fokus utama dalam pengembangan Pelabuhan Gunungsitoli adalah pendekatan humanis. Ini berarti setiap keputusan dan tindakan yang diambil harus mempertimbangkan dampaknya terhadap masyarakat sekitar. Tommy menekankan bahwa proyek pengembangan tidak hanya sekadar membangun infrastruktur, tetapi juga tentang memperhatikan kesejahteraan dan kebutuhan masyarakat.
"Pendekatan humanis dalam pengembangan pelabuhan ini sangat penting. Kita harus memastikan bahwa proyek ini tidak hanya memberikan manfaat ekonomi, tetapi juga sosial bagi masyarakat," kata Tommy. Ia menambahkan bahwa pelibatan aktif masyarakat dalam proses pengembangan adalah kunci untuk mencapai keberhasilan yang berkelanjutan.
Pengembangan Pelabuhan Gunungsitoli diharapkan dapat memberikan dampak positif yang signifikan bagi perekonomian lokal. Dengan infrastruktur yang lebih baik, pelabuhan ini dapat meningkatkan arus barang dan penumpang, yang pada gilirannya akan mendorong pertumbuhan ekonomi di wilayah tersebut. Selain itu, peningkatan fasilitas dan layanan di pelabuhan juga akan meningkatkan kesejahteraan masyarakat lokal, dengan menciptakan lapangan kerja baru dan meningkatkan kualitas layanan transportasi.
Tommy juga berharap bahwa pengembangan ini dapat menjadi contoh bagi proyek-proyek infrastruktur lainnya di wilayah Nias. "Kami berharap bahwa keberhasilan pengembangan Pelabuhan Gunungsitoli dapat menjadi model bagi proyek-proyek lain, baik di sektor transportasi maupun infrastruktur lainnya," tambahnya.
Selain pendekatan humanis, Tommy juga menekankan pentingnya komitmen terhadap kelestarian lingkungan dalam setiap tahap pengembangan. Ia menjelaskan bahwa setiap proyek infrastruktur, termasuk pengembangan pelabuhan, harus mempertimbangkan dampaknya terhadap lingkungan dan mencari solusi yang berkelanjutan.
"Pengembangan yang baik adalah pengembangan yang ramah lingkungan. Kita harus memastikan bahwa setiap langkah yang kita ambil tidak merusak lingkungan, tetapi justru membantu dalam konservasi dan pelestariannya," ujar Tommy. Ia menambahkan bahwa KSOP Gunungsitoli akan bekerja sama dengan berbagai lembaga lingkungan untuk memastikan bahwa setiap tahapan pengembangan pelabuhan ini sesuai dengan standar lingkungan yang berlaku.
Tommy menegaskan pentingnya keterlibatan masyarakat dalam setiap tahap pengembangan. Ia mengajak masyarakat untuk aktif berpartisipasi dan memberikan masukan yang konstruktif. "Kami membuka diri untuk menerima setiap masukan dan kritik dari masyarakat. Partisipasi aktif dari masyarakat adalah kunci keberhasilan dari setiap proyek pengembangan," katanya.
Selain itu, Tommy juga menekankan pentingnya transparansi dalam setiap proses. Menurutnya, dengan transparansi, masyarakat dapat memantau dan ikut mengawasi jalannya proyek, sehingga dapat mengurangi risiko penyimpangan dan memastikan bahwa proyek berjalan sesuai rencana.
Pengembangan Pelabuhan Gunungsitoli merupakan proyek strategis yang diharapkan dapat memberikan dampak positif yang luas bagi perekonomian dan masyarakat lokal. Dengan pendekatan humanis dan kolaboratif, proyek ini tidak hanya fokus pada pembangunan infrastruktur, tetapi juga pada kesejahteraan dan kebutuhan masyarakat. Melalui rapat koordinasi bulanan dan keterlibatan aktif berbagai pihak, KSOP Gunungsitoli berkomitmen untuk menjaga transparansi dan akuntabilitas dalam setiap tahapan pengembangan. Tommy Aronda menegaskan bahwa dengan kerjasama yang baik dan komitmen terhadap lingkungan, pengembangan pelabuhan ini dapat menjadi model bagi proyek-proyek infrastruktur lainnya di wilayah Nias dan sekitarnya.(TN)
Posting Komentar